Karawang, Lintasbatas.News – Maman Abdulrahman, Salah-seorang Guru ngaji Asal Dusun Lampean, Desa Kedawung, Kecamatan Lemahabang, Karawang, tuding pihak KUA beserta Amil setempat melakukan permainan licik dalam melakukan pendataan Guru Ngaji.
Menurut Maman, yang kini tercatat sebagai Guru Ngaji, yang akan menerima Honor, tidak sesuai dengan di lapangan, pasalnya banyak yang tercatat tersebut bukanlah merupakan Guru Ngaji yang mengajar di wilayahnya masing-masing.
“Saya yakin Guru ngaji yang akan menerima honor setiap bulan puasa, bayak tercatat bukan guru ngaji, bahkan guru ngaji yang sebenarnya banyak yang tidak tercatat dalam daftar penerima Honor,” tutur Maman Abdulrahman. Rabu (26/2/2025).
Dalam pendaftaran yang di lakukan oleh Amil setempat, sempat membuat dirinya kaget, karena ada diantara warga yang dalam satu keluarga terdaftar sebagai penerima honor Guru Ngaji, padahal orang-orang tersebut bukanlah merupakan Guru Ngaji.
“Adalagi lang lebih anehnya, di sini ada Yayasan Al Istighfar, santrinya terdaftar sebagai penerima, padahal anak tersebut bukan merupakan guru ngaji, bahkan guru ngaji yang sebenarnya tidak mendapatkan,” terangnya.
Lebih lanjut lagi, Maman Abdulrahman, menambahkan, bahwa hal tersebut diduga merupakan permainan antara Amil setempat dengan pihak KUA kecamatan Lemahabang.
“Kenapa saya katakan demikian, pasalnya pihak KUA samasekali tidak turun ke lapangan hanya menerima saja data dari para Amil setempat,” pungkasnya.(Red).