
Karawang, Lintasbatas.news – Turap atau dinding penahan tanah badan Jalan Kampungsawah-Bolang, tepatnya lokasi berada di desa Kutamakmur, Kecamatan Tirtajaya, Karawang, tiba-tiba ambruk.
Ambruknya turap jalan yang didanai dari APBD Kabupaten Karawang tahun 2022 itu, cukup panjang. Bagian tengah turap terlepas dari pondasi dan tiang pancang utamanya. Sabtu (13/01/2023).
Pembangunan turap jalan senilai ratusan juta rupiah, yang di danai APBD 2022, namun tidak bermanfaat dan terkesan mubazir, karena pihak kontraktor pelaksana di tuding tidak professional.
Hanya mengutamakan keuntungan pribadi tanpa memperhitungkan jangka panjang kualitas pekerjaan sehingga Negara dirugikan ratusan juta rupiah dari proyek tersebut.
Hal ini disampaikan salah satu warga petani yang enggan disebutkan namanya, padahal dana yang di kucurkan pemerintah daerah dan provinsi tentu dana yang tidak sedikit.
“Proyek dengan anggaran yang tidak sedikit ini tentu menjadi pertanyaan publik, kenapa turap yang baru di bangun terlihat kokoh tiba tiba saja tidak ada kekuatan apa–apa dan roboh seketika”, ucap warga petani.
Menurut sepengetahuan saya, lanjut seorang petani warga Kampungsawah saat di konfirmasi, dulu yang mengerjakan proyek turap jalan ini, di kerjakan oleh seorang mandor bernama Alex, untuk nama kontraktornya saya tidak tahu.
“Mengapa sudah tau kondisi tempat proyek yang kondisinya dipinggir jalan, yang nyata sudah tau dampaknya akan seperti apa. Seharusnya dari tim perencanaan harus betul diperhitungkan tentang kedalaman pondasinya”, ucapnya.
Seharusnya dari tim panitia lelang menunjuk kontraktor yang sudah berpengalaman dibidangnya, jangan kontraktor yang memikirkan keuntungan saja tanpa memikirkan kualitasnya.
Kalau sudah begini, akhirnya siapa yang di rugikan? Kalau bukan rakyat. Robonya turap jalan sepanjang kurang lebih 10 meter. Meskipun demikian, kerusakan itu tetap menjadi tanggung jawab kontraktor.
Menurut sumber yang dapat di percaya, selama ini kami perhatikan pelaksanaan proyek itu sepertinya asal jadi, oleh sebab itu kami sebagai masyarakat kecil berharap kepada aparat penegak hukum tangkap dan periksa kontraktor yang nakal bila perlu Black list.
“Sebab meraka lebih mengutamakan keuntungan dari pada kualitas perkerjaan, dan segera melakukan pemeriksaan kepada para penanggungjawab proyek di instansi terkait”, pungkasnya. (red)