
Bekasi, Lintasbatas.news – Honorer tenaga kesehatan (nakes) Bekasi, Jawa Barat, yang tergabung dalam Forum Komunikasi Honorer Fasyankes Jabar (FKHFJ), berencana akan kembali melakukan aksi unjuk rasa susulan ke Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat.
Hal itu mendapat dukungan penuh dari Forum Komunikasi Honorer Fasyankes Kabupaten Bekasi dan Asosiasi Kepala Puskemas, untuk melakukan aksi damai di Gedung Sate, Bandung, pada tanggal 5 Agustus 2022 nanti.
Ketua Asosiasi Kepala Puskesmas, dr. H. Ahmad Hidayat. Menjelaskan, rencana kedepan masih akan melihat langkah-langkah yang relevan terhadap perjuangan yang dilakukan para honorer nakes dan non nakes, meskipun harus mengadukan aspirasinya ke Bandung.
“Jika harus kami ke Bandung, kita akan tempuh itu. Sebagai langkah-langkah konstitusi daripada hak-hak warga negara di dalam mengemukakan keinginan dan aspirasi”, kata dr. H. Ahmad Hidayat.
Dalam hal ini, dr. H. Ahmad Hidayat menjelaskan, bahwa kurang lebih 80 persen nakes dan non nakes berstatus honorer, yang berada di Fasyankes milik pemerintah Kabupaten Bekasi. Saat ini menurutnya semua menjadi tulang punggung berjalannya pelayanan kesehatan.
“Kita tahu persis, tenaga honorer terutama di dunia kesehatan, mereka ini garda terdepan. Dari tahun 2020, covid datang ke Indonesia, mereka itu yang berhadap-hadapan langsung dengan covid, mereka berpikir bagaimana mengamankan dan memberikan pelayanan agar semuanya sehat dan juga terbebas dari covid”, ujarnya.
Menurut dr. H. Ahmad Hidayat, para nakes sebagai tulang punggung daripada keluarganya dan dengan hal tersebut menjadi kekhawatiran dan kegundahan. Maka dari itu sudah sewajarnya para nakes membutuhkan sebuah kepastian.
Sementara itu, Forum Komunikasi Honorer Kabupaten Bekasi, Dodi Basuki, Amk. Mengatakan, akan terus mengawal para pengurus dari forum honorer tenaga kesehatan, agar para tenaga honorer nakes punya kepastian hukum.
“Mereka hanya membutuhkan sebuah status, karena khawatir pegawai honorer dihapuskan sehingga tidak bisa kerja padahal mereka ini tulang punggung layanan kesehatan” ucap Dodi Basuki, Amk.
Selain itu, para honorer fasyankes menjadi tulang punggung jalannya pelayanan kesehatan di Kabupaten Bekasi, sehingga alangkah baiknya para nakes yang berstatus sebagai pegawai honorer diangkat, minimal menjadi PPPK. (Red)