
Karawang, Lintasbatas.news – Jembatan atau sasak yang dikenal dengan nama, “Sasak Bodas”, sampai saat ini luput dari perhatian pemerintah Khususnya Pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, padahal jembatan ini usianya sudah mencapai puluhan tahun.
Warga mengeluhkan minimnya fasilitas seperti lampu penerangan di sekitar jembatan. Karena jembatan (Sasak Bodas) tersebut, Merupakan salahsatu penghubung akses utama perekonomian masyarakat petani yang berada di Kobak Karim, Desa Kalangsurya, Kecamatan Rengasdengklok, Karawang.
Jembatan ini masih berdiri kokoh melintasi irigasi, dan selalu di rawat dan di cat oleh warga sekitar, dengan warna perak keputih-putihan. Karena warnanya yang putih ini kemudian warga menyebutnya Sasak Bodas (Jembatan putih).
Seperti apa yang dikatakan salah seorang warga masyarakat Kobak Karim, H. Tata (45), saat diwawancara, Ia mengatakan.
“Jembatan atau sasak tersebut itu merupakan jembatan satu satunya, pintu masuk bagi warga masyarakat Desa Kalangsurya dan Desa Kalangsari, namun minim sekali fasilitas, salahsatunya lampu penerangan”, ucapnya.
Maka dari itu, apabila kondisinya memperihatinkan, secara otomatis warga masyarakatlah yang memperbaikinya.
“Apalagi saat ini mau mempringati hari Kemerdekaan RI, atau 17 Agustusan, saya dibantu warga sekitar merawatnya dengan melakukan pengecatan dan pemasangan Bendera”, ujarnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Sundawani, Moch Dana, atau yang sering di sapa Ecot, turut berkomentar saat di temui di lokasi yang sedang melakukan perawatan jembatan (Sasak Bodas).
“Kami disini membawa harapan dan berkeinginan, semoga pemerintah, khususnya Pemkab Karawang, maupun Legislatif, lebih peka dan juga peduli dalam menyikapi obyek bersejarah seperti sasak bodas ini”, ujarnya.
Kali ini, kami meminta kepada pihak Pemdes untuk bersama sama menjembatani, kebajikan dengan melakukan pengecatan dan pembersihan serta meminta agar di pasang lampu penerangan di jembatan (Sasak Bodas).
“Karena jembatan itu merupakan salah satu akses jalan warga untuk melakukan aktivitas sehari-harinya”, tegasnya. (Aef/Red)