Konflik Tanah Bengkok Berujung Perang Dingin

Konflik Tanah Bengkok Berujung Perang Dingin

Spread the love

Karawang, Lintasbatas.News, Perang dingin antara Agus Sahlan,  Pj Kepala Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta, Karawang, dengan Salwani, mantan Kepala Desa Kemiri, terus berlanjut sampai saat ini.

Bahkan beredar kabar pula pihak Salwani mantan Kepala Desa Kemiri, sampai melayangkan surat mosi tidak percaya ke pihak DPMD Kabupaten Karawang, atas kinerja Agus Sahlan, semenjak menjabat sebagai Pj Kepala Desa Kemiri.

” Musi tidak percaya tersebut katanya, saya tidak bermasyarakat, di mana letak saya tidak bermasyarakatnya, setiap kerjabakti saya ada, bahkan setiap peringatan isra mi’raj, saya selalu hadir, bahkan pelayanan masyarakat di desa berjalan dengan baik,” tutur Agus, saat di temui Libas, di rumahnya, yang berada di sekitar wilayah Desa Makmurjaya. Jum’at (24/2/2024).

Menurut Agus, mosi tidak percaya yang di layangkan oleh pihak Salwani terhadap dirinya berawal dari dirinya mempertanyakan aset desa kepada mantan kepala desa, salahsatunya adalah aset desa yang berbentuk fisik, yakni tanah bengkok yang luasnya mencapai 3,5 hektare.

“Wajar dong saat tanah bengkok tersebut di tanyakan, pasalnya itu merupakan aset desa yang harus di kelola oleh pihak desa, karena penghasilannya juga harus tercatat di laporan pertanggungjawaban keuangan desa,” terang Agus.

Menurut Agus, selama dirinya mempertanyakan aset tersebut bukanya di berikan untuk desa namun Salwani selalu marah, dan tidak mau memberikan tanah bengkok tersebut.

“Namun kenapa tanah bengkok tidak di berikan malah membuat konflik seperti ini, bagi saya ini merupakan sebuah pertanyaan besar,” pungkasnya.(red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)

error: Content is protected !!