Tim Pengabdian UNSIKA, Dukung Kemajuan UMKM

Tim Pengabdian UNSIKA, Dukung Kemajuan UMKM

Spread the love
Tim Pengabdian UNSIKA (Universitas Singaperbangsa Karawang). (Lintasbatas.news)
Tim Pengabdian UNSIKA (Universitas Singaperbangsa Karawang). (Lintasbatas.news)

Karawang, Lintasbatas.news – Branding menjadi salah satu fokus utama yang harus dapat dikejar oleh para pelaku usaha agar usahanya dapat dikenal oleh konsumen. Namun, kebanyakan UMKM mulai berjualan tanpa punya brand atau merek, padahal dengan adanya merek membuat pemasaran menjadi lebih mudah dalam memasarkan produk.

Yang pertama, sebuah brand dapat membuat konsumen mau membayar lebih untuk produk yang sama, dengan ukuran yang sama, dan yang kedua sebuah brand atau merek adalah aset tak berwujud (intangible asset) yang menentukan keberlangsungan sebuah usaha.

Bahkan bukan tidak mungkin, sebuah Usaha Mikro (UMi) bisa naik level ke Usaha Kecil (UK) dan Usaha Menengah (UM) apabila memiliki brand yang matang. Terdapat beberapa UMKM yang kita ketahui berada di Karawang salah satunya di Desa Dongkal.

Terdapat potensi yang jika dikembangkan dengan baik, akan membuat UMKM yang berada di Desa Dongkal ini, dapat diketahui oleh banyak konsumen dan dapat bersaing. Pendampingan UMKM pada usaha telur asin dan ikan asin di Desa Dongkal, Kecamatan Pedes yang bernama “Berkah Mandiri”.

Pengabdian ini dipandu oleh, Rani Apriani dan diketuai oleh Hasby Rizal Machfuz, ini bertujuan untuk pengembangan UMKM dalam memajukan perekonomian di Desa Dongkal.

Tim Pengabdian UNSIKA (Universitas Singaperbangsa Karawang) menemukan permasalahan UMKM tersebut dalam hal branding.

“Hal tersebut terjadi karena kurangnya kreativitas dan inovasi pelaku usaha, lalu permasalahan kedua yaitu terkait packaging, pelaku usaha hanya menjualkan produk tanpa adanya packaging yang layak”, kata Rani.

Ia juga menjelasakan, hal ini dikarenakan minimnya skill pelaku usaha untuk membuat desain dan minimnya pengetahuan pelaku usaha terhadap pentingnya packaging yang bisa menjadi daya tarik konsumen.

Kemudian permasalahan yang terakhir dalam hal pemasaran, kesenjangan dan kurangnya informasi terkait pemasaran yang dilakukan untuk mengembangkan bisnis para pelaku UMKM menjadi masalah utama pelaku usaha karena produknya tidak bisa bersaing di luar Desa Dongkal.

Pelaku usaha hanya menitipkannya ke warung-warung di Desa Dongkal, tanpa melakukan pemasaran di luar Desa, sehingga ruang lingkup penjualan produk usahanya masih sempit. Atas permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha tersebut.

Tim Pengabdian membantu dalam hal branding kami membuatkan logo usaha, dan dalam permasalahan Packaging kami memberikan arahan untuk menggunakan Paper Egg Tray untuk telur asin.

“Dalam paper egg tray tersebut ada yang isi 10 telur asin, 6 telur asin, dan 4 telur asin tentunya dengan harga yang berbeda-beda, lalu diluar packagingnya dilapisi dengan sticker usaha Telur asin tersebut agar produknya tampak lebih menarik dan berbeda dari kompetitor guna memikat daya tarik konsumen”, ungkapnya

Serta setiap telur asin di cap dengan tujuan untuk menandakan bahwa itu merupakan telur asin pelaku usaha “Berkah Mandiri”, Kemudian untuk ikan asin menggunakan Standing Pouch ZipLock yang diluar packagingnya ditempeli sticker usaha ikan asin.

“Kemasan yang bagus dan unik bahkan bisa menjadi identitas dari merek itu sendiri dan diingat oleh banyak Konsumen. Dalam hal pemasarannya Tim Pengabdian membantu melalui Digitalisasi seperti media sosial”, tandasnya.

Hal itu bisa menjangkau pembeli secara luas agar tidak hanya masyarakat di Desa Dongkal saja, yang mengetahui adanya usaha tersebut, jadi dengan hal itu omset mereka pun menjadi semakin meningkat.

Pesaing tentu banyak, pelaku usaha akan kalah jika produk yang ditawarkan tidak memiliki ciri khas atau kelebihannya sendiri, oleh karena itu inovasi harus selalu dilakukan guna mempertahankan usaha yang dijalani, jadi tidak hanya ramai sementara saja, harus bisa membuat konsumen membeli kembali produk yang pelaku usaha jual.

“Dengan pendampingan UMKM yang telah Tim Pengabdian jalani, diharapkan bisa mendorong tumbuhnya inovasi dan inisiatif bagi para pelaku usaha yang bisa berdampak positif bagi para pelaku usaha dan bisa meningkatkan daya mutu dan daya saing UMKM, serta meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Dongkal”, pungkasnya. (Pik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)

error: Content is protected !!