Pedagang Kaki Lima (PKL) Tolak Keras Keputusan Bupati Karawang

Pedagang Kaki Lima (PKL) Tolak Keras Keputusan Bupati Karawang

Spread the love
Bukti protes PKL kepada Bupati Karawang. (Lintasbatas.news)
Bukti protes PKL kepada Bupati Karawang. (Lintasbatas.news)

Karawang, Lintasbatas.News, Para Pedagang Kaki Lima (PKL), menolak keras keputusan Bupati Karawang, yang hendak memindahkan kegiatan perdagangan dari pasar Tradisional Rengasdengklok lama ke pasar Proklamasi Rengasdengklok yang baru selesai di resmikan Pemerintah Kabupaten Karawang, beberapa waktu lalu.

Penolakan yang di lakukan oleh para PKL, terbukti dengan adanya pemasangan sepanduk yang di pasang para PKL di depan Pasar Tradisional Rengasdengklok lama, yang tepatnya di depan bekas kantor Kecamatan lama Rengasdengklok.

“Kami sudah sepakat, akan menolak keputusan Bupati Karawang, yang terlalu memaksakan kami untuk pindah berdagang dari pasar lama ke pasar baru yakni Pasar Proklamasi,” terang salahseorang PKL yang enggan di sebutkan namanya, sempat di temui Libas. Rabu (2/10/2022).

Sepanduk yang bertuliskan “Buat Penguasa, Kami Rakyat Kecil Yang Miskin, kami Pedagang yang sulit terjepit menjerit, siap dipindahkan tapi kami tidak mau berhutang, tolong bapak Presiden kami terintimidasi oleh kebijakan Bupati Karawang”.

Sudah jelas merupakan bukti aksi protes yang di lakukan para PKL terhadap kebijakan Bupati Karawang.

“Sepanduk yang kami pasang tersebut merupakan bukti nyata bawa kami akan melakukan perlawanan, apabila pihak pemerintah terus menerus memaksa kami untuk pindah beraktivitas dalam berdagang di pasar lama ke pasar Proklamasi Rengasdengklok yang baru,” terangnya.

Para PKL, melakukan perlawanan bukan tanpa sebab, karena kalau saja para PKL harus mengisi pasar baru, tentunya tidak akan tertampung semua, bahkan harga kios maupun lapak yang berada di pasar Proklamasi terbilang tidak dapat di beli atau di cicil oleh para PKL karena harganya sangat mahal sekali.

“Harganya sangat mahal, lapak kalau saja di beli kami uang dari mana, bahkan untuk mencicil juga kami tidak sanggup, selain itu juga pasilitas di pasar tersebut tidak memadai, karena tidak ada pasilitas air bersih dan juga listrik yang di sediakan oleh pengembang,” pungkasnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)

error: Content is protected !!